Thursday, March 5, 2015

NIKMATNYA ONCOM PASIR REUNGIT


Semua orang pasti telah mengenal makanan yang satu ini, makanan khas tradisional dari daerah Jawa Barat. Makanan yang terbuat dari hasil fermentasi oleh beberapa jenis kapang yang menghasilkan spora ini mempunyai warna yang sangat khas yaitu berwarna merah kekuning-kuningan. Rasanya pun sangat lezat meski hanya terbuat dari ampas atau bungkil tahu yaitu kedelai yang sudah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu. Kandungan gizi yang dimiliki pun relatif baik dan bisa menjadi alternatif asupan gizi karena harganya yang murah.
Dalam pengolahannya pun tidak memerlukan teknik yang rumit. Cukup digoreng, dikukus seperti pepes , tumis atau dibuat dengan sambal. Nah ada satu lagi kuliner yang cukup terkenal di daerah Sumedang yaitu Oncom Pasir Reungit.


Di Desa Pasir Reungit kabupaten Sumedang, terdapat usaha pembuatan oncom yang sudah dilakukan secara turun temurun oleh masyarakatnya. Oncom Pasir Reungit ini, sangat terkenal karena memiliki cita rasa yang enak. Meski sama-sama terbuat dari bungkil tahu, oncom Pasir Reungit berbeda dari oncom-oncom yang lain. Harganya pun lebih mahal dari oncom yang dijual di pasaran. 


Oncom Pasir Reungit memiliki komposisi tekstur yang lebih padat karena bahan yang dipakai  menggunakan kacang tanah yang telah digiling menjadi bagian kecil. Setelah dibersihkan kacang tanah tersebut dikukus dan di fres untuk dikeluarkan minyaknya. Kacang tanah yang sudah menjadi  bungkil ini kemudian dipotong-potong dan dimasukan dalam rak yang sudah dikasih ragi. Biasanya cara pemasaran oncom Pasir Reungit ini dilakukan masih secara tradisional yaitu berkeliling dari kampung ke kampung oleh pedagang. 

Namun sayang, kini makin jarang ditemui pedagang oncom Pasir Reungit yang biasa mengasongkan dagangannya. Mungkin karena berbagai faktor hal seperti beratnya situasi usaha, meningkatnya harga bahan baku, kurangnya promosi dalam hal pemasaran yang membuat perajin oncom kesulitan. Hanya sebagian kecil  dari mereka yang masih bertahan dalam melakukan usaha ini.


No comments: