Cadas Pangeran merupakan ikon kota Sumedang kedua setelah tahu. Jalan ini memang bukan satu-satunya akses menuju Sumedang kota, namun hanya akses terdekat dari kota Bandung menuju kabupaten Sumedang. Jalan Cadas Pangeran yang menyusuri tebing dengan jurang yang sangat dalam dan kelokan-kelokannya yang tajam memiliki panorama yang indah.
Tentu ada cerita menarik dibalik sejarah pembuatan jalan ini yang memakan ribuan nyawa rakyat Sumedang pada masa penjajahan Belanda dibawah perintah Jendral Helman Wilem Daendles. Karena medannya yang terjal dan memiliki batu karang yang keras. Rakyat dipekerjakan secara paksa dan semena-mena oleh penjajah Belanda atau yang lebih dikenal dengan kerja rodi.
Adalah Pangeran Kusumahdinata yang tidak tega melihat rakyatnya ditindas semena-mena oleh pemerintah Hindia Belanda, lantas turun tangan. Dalam suatu pertemuan, pangeran sengaja menjabat tangan Gubernur dengan tangan kiri sementara tangan kanan siap mencabut keris pusaka sebagai tanda perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda. Namun Gubernur Daendles justru merasa salut terhadap tindakan pangeran atas keberanian sikapnya tersebut. Bahkan gubernur memberinya pangkat tituler sebagai Kolonel. Namun masyarakat awam menyebutnya dengan panggilan Pangeran Kornel.
Dalam perkembangannya jalan ini pernah mengalami perbaikan dan perluasan jalan. Karena kawasan ini adalah daerah rawan longsor. Sekitar tahun 1990-an kawasan Cadas Pangeran pernah mengalami longsor sehingga terputus beberapa kilo meter. Hingga akses jalan menuju Sumedang kota terhambat dan tertutup. Di tahun 1995 ruas jalan ini dilakukan perbaikan dengan menggunakan kontruksi yang kokoh seperti yang ada sekarang ini.
Namun tidak hanya itu saja, karena daerah ini rentan terhadap longsor apalagi setiap musim penghujan tiba, membuat setiap kendaraan yang lewat haruslah berhati-hati. Ditambah lagi kerusakan yang terjadi di pinggir tebing yang cukup curam yang terdapat pula pohon-pohon besar yang bagian pangkal batang serta akarnya membusuk sehingga rawan tumbang.
Kondisi sebagian pohon yang rawan tumbang disebabkan oleh lapisan tanah yang tipis karena bagian bawahnya terdapat hamparan batu cadas. Diperburuk lagi oleh banyaknya aliran air yang liar sehingga menggenang akar pohon. Hal ini memang dibutuhkan perhatian khusus oleh pemerintah setempat agar ancaman seperti itu dapat dihindari sedini mungkin. Sehingga setiap kendaraan yang lewat akan merasa nyaman dan aman bila melalui jalan Cadas Pangeran.
Bukan saja langkah penyelamatan melalui fisik yang terjadi kerusakan di beberapa titik rawan yang rentan terhadap keretakan semata melainkan juga nilai sejarah yang menyertainya. Karena bagaimana pun hal ini tidak akan dapat dihapus begitu saja.
Kondisi sebagian pohon yang rawan tumbang disebabkan oleh lapisan tanah yang tipis karena bagian bawahnya terdapat hamparan batu cadas. Diperburuk lagi oleh banyaknya aliran air yang liar sehingga menggenang akar pohon. Hal ini memang dibutuhkan perhatian khusus oleh pemerintah setempat agar ancaman seperti itu dapat dihindari sedini mungkin. Sehingga setiap kendaraan yang lewat akan merasa nyaman dan aman bila melalui jalan Cadas Pangeran.
Bukan saja langkah penyelamatan melalui fisik yang terjadi kerusakan di beberapa titik rawan yang rentan terhadap keretakan semata melainkan juga nilai sejarah yang menyertainya. Karena bagaimana pun hal ini tidak akan dapat dihapus begitu saja.
No comments:
Post a Comment